Brawijaya Edu Park Akan Bangun Mini Zoo dan Science Park
Brawijaya Edu Park Akan Bangun Mini Zoo dan Science Park
Dipublish pada: Kamis, 28 Januari 2016
Pintu masuk Brawijaya Edu Park (BEP). Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
Tahukah Ngalamers jika Taman Wisata Senaputra berganti nama menjadi Brawijaya Edu Park (BEP)? Iya betul, Senaputra yang berada di Jl. Kahuripan Kota Malang, samping RS Saiful Anwar. Ngalamers warga Kota Malang yang besar di era 90an pasti tahu dan memiliki banyak kenangan dengan tempat ini. Tak sekadar berganti nama menjadi BEP, namun juga di sisi pengelolaan.
Populer di era 80-90an, pamor Senaputra kian meredup di tengah majunya industri pariwisata buatan di sekitar Kota Malang, seperti Kota Batu. Kesan kurang terawat bahkan masih bisa Ngalamers lihat di beberapa bagian besar area yang belum dirombak pengelola saat ini.
Amphiteater yang digunakan untuk arena pertunjukan kesenian. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
"Ini pekerjaan yang tidak mudah bagi kami untuk mengubah image Senaputra dulu. Turis-turis asing yang melihat di Google pasti tahunya Senaputra dan Kuda Lumping," tutur Nanda Guthama, Marketing & Operational Brawijaya Edu Park kepada halomalang, Rabu (13/01/2016).
"Sekarang kita mulai bangun dari nol. Memang dulu punya nama besar dan sempat menjadi ikon wisata Kota Malang, ini menjadi poin positifnya." sambungnya. Menurut Nanda, meredupnya Senaputra dikarenakaan tema yang diusung pengelola terdahulu tidak terkonsep dengan jelas.
Area Food Court luas yang berada di sisi pintu masuk Brawijaya Edu Park. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
Bergantinya nama Senaputra menjadi Brawijaya Edu Park sendiri sebenarnya sudah dilakukan 2 tahun yang lalu Ngalamers. Dari pengurus lama, saat ini tempat wisata yang berada di sisi kali brantas ini dikelola sepenuhnya oleh Kodam V Brawijaya. Nanda menyebut ini adalah bentuk kepedulian Kodam V terhadap wisata dan pendidikan di Kota Malang.
Memang belum banyak perubahan. Dalam 1 tahun terakhir ada perombakan besar-besaran di bagian depan, yakni penambahan food court, galeri seni dan tempat kebugaran di sisi kanan pintu masuk BEP. Termasuk finishing wahana Boom-boom Car, Trick Art gallery dan perbaikan di area kolam renang. Sedangkan lokasi parkir juga masih terbatas.
Sedangkan pepohonan besar yang sejak dulu menaungi hampir seluruh wilayah seluas 2 hektar ini juga masih dipertahankan.
Terus berbenah. Petugas masih tampak mengerjakan beberapa fisinshing wahana permainan di arena Boom-boom Car BEP. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
"Ini sebenarnya adalah pilot projectnya dari Kodam V. Setelah dipresentasikan ke Pangab, dan Kasad waktu itu, kalau memang nantinya BEP jadi maju dan sukses, nantinya di setiap Kodam akan dibikin semacam BEP," jelas Nanda.
BEP dalam satu tahun ini menargetkan akan menambah beberapa fasilitas unggulan seperti, mini zoo (kebun binatang mini), botanical garden, science park, dan wahana outbond. Termasuk tetap mengakomodir dan mengembangkan kesenian tradisional seperti Topeng Malangan, Jaranan, maupun Bantengan. Kesenian dan edukasi menjadi fokus konsep pengembangan BEP. Pengelola BEP juga berencana menggandeng banyak komunitas seni di Kota Malang untuk mengisi pertunjukan.
Daya tarik utama.Kolam renang menjadi salah satu bagian yang direnovasi terlebih dahulu untuk memikat pengunjung BEP. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
"Memang saat ini daya tariknya masih di kolam renang. Nantinya biar warga Kota Malang tak perlu jauh-jauh untuk liburan di akhir pekan," pungkasnya.
Ngalamers, BEP saat ini buka tiap hari mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB. Tarif masuk untuk Weekday Rp. 12rb/orang, weekend/hari libur nasional Rp.15rb/orang termasuk renang.
[AI/WA]
Dipublish pada: Kamis, 28 Januari 2016
Pintu masuk Brawijaya Edu Park (BEP). Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
Tahukah Ngalamers jika Taman Wisata Senaputra berganti nama menjadi Brawijaya Edu Park (BEP)? Iya betul, Senaputra yang berada di Jl. Kahuripan Kota Malang, samping RS Saiful Anwar. Ngalamers warga Kota Malang yang besar di era 90an pasti tahu dan memiliki banyak kenangan dengan tempat ini. Tak sekadar berganti nama menjadi BEP, namun juga di sisi pengelolaan.
Populer di era 80-90an, pamor Senaputra kian meredup di tengah majunya industri pariwisata buatan di sekitar Kota Malang, seperti Kota Batu. Kesan kurang terawat bahkan masih bisa Ngalamers lihat di beberapa bagian besar area yang belum dirombak pengelola saat ini.
Amphiteater yang digunakan untuk arena pertunjukan kesenian. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
"Ini pekerjaan yang tidak mudah bagi kami untuk mengubah image Senaputra dulu. Turis-turis asing yang melihat di Google pasti tahunya Senaputra dan Kuda Lumping," tutur Nanda Guthama, Marketing & Operational Brawijaya Edu Park kepada halomalang, Rabu (13/01/2016).
"Sekarang kita mulai bangun dari nol. Memang dulu punya nama besar dan sempat menjadi ikon wisata Kota Malang, ini menjadi poin positifnya." sambungnya. Menurut Nanda, meredupnya Senaputra dikarenakaan tema yang diusung pengelola terdahulu tidak terkonsep dengan jelas.
Area Food Court luas yang berada di sisi pintu masuk Brawijaya Edu Park. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
Bergantinya nama Senaputra menjadi Brawijaya Edu Park sendiri sebenarnya sudah dilakukan 2 tahun yang lalu Ngalamers. Dari pengurus lama, saat ini tempat wisata yang berada di sisi kali brantas ini dikelola sepenuhnya oleh Kodam V Brawijaya. Nanda menyebut ini adalah bentuk kepedulian Kodam V terhadap wisata dan pendidikan di Kota Malang.
Memang belum banyak perubahan. Dalam 1 tahun terakhir ada perombakan besar-besaran di bagian depan, yakni penambahan food court, galeri seni dan tempat kebugaran di sisi kanan pintu masuk BEP. Termasuk finishing wahana Boom-boom Car, Trick Art gallery dan perbaikan di area kolam renang. Sedangkan lokasi parkir juga masih terbatas.
Sedangkan pepohonan besar yang sejak dulu menaungi hampir seluruh wilayah seluas 2 hektar ini juga masih dipertahankan.
Terus berbenah. Petugas masih tampak mengerjakan beberapa fisinshing wahana permainan di arena Boom-boom Car BEP. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
"Ini sebenarnya adalah pilot projectnya dari Kodam V. Setelah dipresentasikan ke Pangab, dan Kasad waktu itu, kalau memang nantinya BEP jadi maju dan sukses, nantinya di setiap Kodam akan dibikin semacam BEP," jelas Nanda.
BEP dalam satu tahun ini menargetkan akan menambah beberapa fasilitas unggulan seperti, mini zoo (kebun binatang mini), botanical garden, science park, dan wahana outbond. Termasuk tetap mengakomodir dan mengembangkan kesenian tradisional seperti Topeng Malangan, Jaranan, maupun Bantengan. Kesenian dan edukasi menjadi fokus konsep pengembangan BEP. Pengelola BEP juga berencana menggandeng banyak komunitas seni di Kota Malang untuk mengisi pertunjukan.
Daya tarik utama.Kolam renang menjadi salah satu bagian yang direnovasi terlebih dahulu untuk memikat pengunjung BEP. Rabu, 13/01/2016. (Foto: W.Arief/Halomalang)
"Memang saat ini daya tariknya masih di kolam renang. Nantinya biar warga Kota Malang tak perlu jauh-jauh untuk liburan di akhir pekan," pungkasnya.
Ngalamers, BEP saat ini buka tiap hari mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB. Tarif masuk untuk Weekday Rp. 12rb/orang, weekend/hari libur nasional Rp.15rb/orang termasuk renang.
[AI/WA]
0 Response to "Brawijaya Edu Park Akan Bangun Mini Zoo dan Science Park"
Post a Comment